Ngobrol dengan sopir angkot

Fyuh, semarang memang panas. Panas-panas gini paling enak kalau naik angkot. Apalagi kalau angkotnya full musik dangdut atau ajeb-ajeb, hahaha.

Topik obrolan berkisar isu yang masih hangat, yaitu BBM. Intinya para sopir angkot merasa keberatan dan terbebani ketika dihadapkan pada kondisi BBM naik. Dengan kondisi biasa, dengan harga premium yang masih Rp 4.500, sehari mereka menghabiskan premium antara 50-70ribu. Itupun kalau angkot yang mereka kendarai ber-cc kecil (1000cc kayaknya). Kalau angkot yang agak besar (1500cc) itu bisa habis 70-100rb. Memang sih itu terhitung sedikit, tapi berapa pemasukan mereka sehari? Antara angkot kecil dengan angkot yang besar hampir tidak berbeda. Dengan kondisi ramai, pada tahun ajaran baru, mereka bisa mengantongi sampai 150rb sehari. Sedangkan untuk hari biasa mereka hanya bisa mengantongi 70-100rb sehari. Secara matematis, dengan pemasukan seperti itu, coba anda hitung. Berapa laba kotor mereka? Berapa laba bersih mereka? Berapa extraordinary cost yang harus mereka keluarkan jika sewaktu-waktu mereka harus ganti ban atau ganti apakah itu? Berapa duit yang harus mereka gunakan tiap hari jika mereka di semarang juga nge-kost?

Kadang sempat terpikirkan. Angkot dan mahasiswa memang tak terpisahkan. Angkot merupakan salah satu fasilitas transportasi hemat dan paling cocok untuk mahasiswa. Jauh dari hujan, panas, becek, g ada ojek, hahaha. Seandainya nih, di kampus Undip tercinta ini pasti kan ada jurusan teknik mesin dan teknik elektro. Sangat luar biasa sekali jika mereka mampu membuktikan kemampuan mereka dengan membuat angkot bertenaga listrik. Kalau g mau jalan ya tinggal di charge. Masalah biaya untuk penelitian? Bisa minta sponsor. Memang sih saya bukan mahasiswa teknik jadi ya cuma bisa ngomong tanpa ikut melaksanakannya. Tapi daripada ikut demo-demo anarkhis di jalan? Mending kita memutar otak, menelurkan buah hasil pemikiran kita. So, kata-kata mahasiswa cuma bisa demo bisa kita hapus kan??

Comments
One Response to “Ngobrol dengan sopir angkot”
  1. sumodirjo says:

    Sebenernya gak pake BBM gak papa kan. ada gtalk, YM dll. ya meskipun masih harus pake internet. sebenernya kalau yang butuh chat chit memang BBM kelihatannya lebih murah ya

Leave a comment